Selasa, 23 September 2008

Ironi 100 Tahun General Motors


Getty Images/Bill Pugliano / Kompas Images
Pimpinan Eksekutif General Motors Rick Wagonor (kiri) dan Wakil Pimpinan Bob Lutz saat memperkenalkan mobil listrik terbaru General Motors, Volt, dalam perayaan 100 tahun industri mobil nomor satu di AS dan dunia itu, di markasnya di Detroit, Michigan, 16 September. Volt baru tersedia pada tahun 2010. Posisi nomor satu General Motors dibayangi Toyota Motor.
Senin, 22 September 2008 | 03:00 WIB

Sebagai simbol industri otomotif Amerika Serikat, General Motors dikenal karena menjadi pemimpin industri inovatif. Memasuki usianya yang ke-100 pada 16 September lalu, General Motors justru berada di sisi bawah roda yang sedang berputar di tengah badai krisis ekonomi AS.

Belum pernah sepanjang sejarah berdirinya, General Motors (GM) begitu terikat dengan perekonomian AS. Kini, saat perekonomian AS bergejolak, GM tampaknya ikut kehabisan bahan bakar. ”General Motors melekat dengan ekonomi lama, ekonomi manufaktur yang mendasari ekonomi AS pada abad lalu. Saat industri manufaktur turun di era baru, begitu juga GM,” kata Karl Brauer, pemimpin redaksi situs otomotif Edmunds.com.

Pada awalnya, GM yang didirikan di Flint, Michigan, pada 16 September 1908 oleh William C Durant, adalah pionir dan selama beberapa waktu memegang peran itu. Adalah GM yang pertama memperkenalkan starter elektronik hanya empat tahun setelah perusahaan itu didirikan. GM juga yang memulai peredam kejut depan independen, mesin V12 dan V16, Cadillac, dan Chevrolet Corvette yang menjadi ikon otomotif selama 55 tahun.

GM memproduksi mobil dan truk di 35 negara berbeda. GM menjual produk-produk dengan 12 merek, yaitu Buick, Cadillac, Chevrolet, GM Daewoo, GMC, Holden, Hummer, Opel, Pontiac, Saab, Saturn, dan Vauxhall. Saat ini, GM mempekerjakan 284.000 orang di seluruh dunia.

Namun, Leslie Kendall, kurator Museum Otomotif Peterson di Los Angeles, mengatakan, GM berubah dari pemimpin menjadi pengikut, dari pencetus mode menjadi pengikut mode. ”Dalam dekade ini, GM tampaknya kehilangan cara mereka. Mereka menjadi lamban dan seluruh antusiasme kreatif menguap,” ujarnya.

Puncak pencapaian GM pada era ini adalah minivan Chrysler Voyager tahun 1983 dan Explorer, keluarga SUV (sport utility vehicle) pertama, tahun 1993. Sayangnya, GM tidak bisa menjaga kurva yang terus menanjak itu. ”Meskipun perusahaan itu memiliki ide-ide bagus, datangnya pada saat yang tidak tepat. Mereka mulai menyia-nyiakan kepercayaan publik,” kata Kendall.

Kehilangan mahkota

Yang paling mengejutkan adalah isu bahwa GM akan menjual bisnis truk kepada Isuzu Motors dari Jepang. Namun, laporan itu dibantah Isuzu yang menyatakan belum didekati oleh GM. GM diperkirakan akan kehilangan mahkota sebagai pembuat mobil paling top sedunia, yang dikenakan selama hampir 80 tahun, kepada Toyota Motor Corp.

GM juga diyakini akan mempertimbangkan penjualan bagian sahamnya di DMAX Ltd, sebuah usaha patungan dengan Isuzu yang membuat mesin diesel. Pada kuartal kedua tahun ini, GM mengumumkan kerugian bersih sebesar 15,5 miliar dollar AS akibat naiknya harga minyak dunia dan krisis keuangan AS. Tahun 2007, GM juga telah mengalami kerugian sebesar 38 miliar dollar AS.

”Saya merasa ini ironis karena, pada saat yang bersamaan GM merayakan 100 tahun berdirinya, muncul berita utama lain, yaitu akankah pemerintah memberi dana talangan untuk mencegah perusahaan domestik jatuh?” kata Brauer.

Kendall lebih filosofis menanggapinya. ”Tidak seorang pun yang selamanya berada di puncak,” katanya. Akan datang saatnya, lanjut Kendall, di mana GM dan perusahaan mobil AS kembali mendominasi pasar dunia. (afp/fro)

Tidak ada komentar: