Selasa, 30 September 2008

Wirausaha


Buka Cara Berpikir Orang Muda
Selasa, 30 September 2008 | 01:03 WIB

Jakarta, Kompas - Sejak dini cara berpikir orang muda perlu dibuka untuk menjadi entrepreneur atau wirausaha. Jangan sampai ketekunan belajar di sekolah hanya menghasilkan kebingungan karena setelah lulus sekolah sulit mendapatkan pekerjaan dan ”terpaksa” menjadi wirausaha.

Demikian diungkapkan Presiden dan CEO YoungBiz Indonesia Ivonne A Lingga di sela-sela kompetisi final National Entrepreneurship Award 2008 di Jakarta, Sabtu (27/9). Sebanyak 10 finalis yang berasal dari sekolah-sekolah swasta ternama di Jakarta dan sekitarnya ditantang untuk berani mempresentasikan rencana bisnisnya yang unik.

Ivonne mengatakan, mindset atau pola berpikir adalah sesuatu yang paling penting. Dari pola berpikir, manusia dapat menyusun rencana strategis atau rencana bisnis yang dapat menjadikan dirinya lebih mandiri.

Data YoungBiz Indonesia menyebutkan, hampir 10 persen dari 110 juta tenaga kerja di Indonesia adalah pengangguran. Angka ini diperkirakan akan naik 300.000- 500.000 orang setiap tahunnya. Organisasi Buruh Internasional (ILO) melaporkan bahwa 69 persen dari muda-mudi di Indonesia adalah pengangguran.

Buka jejaring

Agung Waluyo dari Ciputra Foundation mengatakan, wirausaha muda diharapkan tumbuh menjadi orang yang dapat menginspirasikan peluang-peluang bisnis bagi masyarakat. Untuk memperkuat gagasan inovatifnya, wirausaha juga perlu membuka jejaring lebih luas, pendampingan, siap bekerja sama, dan inspirasinya menjadi penentuan kebijakan masa depan.

Dalam presentasi para finalis, konsep bisnis yang ditampilkan terlihat inovatif, unik, dapat diaplikasikan, berpotensi mendatangkan keuntungan selama kurang dari satu tahun, dan berpotensi untuk terus bertumbuh.

Tim dari SMU Tiara Bangsa, misalnya. Dalam presentasinya, David May dan Yori Atira menyajikan gagasan tas ransel unik dan memiliki fungsi nyaman.

”Dengan investasi sekitar Rp 337 juta, keuntungan yang diperoleh bisa mencapai sekitar Rp 400 juta per bulan. Itu pun teknik pemasaran memerlukan kegigihan karena target pasarnya bukan hanya turis, tetapi lebih diutamakan para pencinta alam di sekolah-sekolah,” ujar Yori.

Tim dari SMU Stella Maris menyajikan jenis usaha studio musik. Pasar orang muda menjadi sasaran utama. Namun, jenis usaha dikritisi dewan juri karena rawan ditiru oleh pesaing. (OSA)

Tidak ada komentar: