Jumat, 03 Oktober 2008

DPR AS Diharapkan Murah Hati


Rancangan Talangan Dimodifikasi

Jumat, 3 Oktober 2008 | 02:11 WIB

Washington, Kamis - Para anggota DPR AS (House of Representatives) diharapkan bermurah hati. DPR mendapatkan kesempatan melakukan pemungutan suara sekali lagi untuk menentukan nasib rancangan penyelamatan sektor finansial yang sebelumnya sudah diloloskan oleh para anggota Senat.

Kali ini, rancangan itu kembali lagi ke tangan para anggota DPR ditambah dengan berbagai macam ”pemanis”, seperti pemotongan pajak bernilai miliaran dollar AS bagi warga biasa.

Dijadwalkan, pemungutan suara dilakukan Jumat (3/10) waktu setempat. Pemanis rancangan ini dimaksudkan agar dapat meluluhkan hati para anggota DPR sehingga mau memberikan persetujuan.

Senin lalu secara tidak terduga para anggota DPR menolak rancangan itu, dengan 228 suara menolak dan 205 suara menerima. Kejutan itu membuat pasar saham di seluruh dunia luruh.

Para senator yang sudah sepakat menyetujui rancangan penyelamatan senilai 700 miliar dollar AS itu menambahkan beberapa aturan tambahan. Suara senator yang setuju sebanyak 74 dan 25 menolak.

Rancangan itu tidak pernah berada dalam posisi bahaya di Senat. Mereka berusaha keras untuk meyakinkan setidaknya 133 anggota Partai Republik yang menolak paket rancangan itu.

David Dreier dari California mengatakan bahwa dia membenci versi pertama rancangan itu, tetapi dia akan memberikan suara setuju setelah rancangan itu diperbaiki. ”Saya prihatin karena pada proposal tersebut yang memungkinkan adanya golden parachutes (bonus besar untuk eksekutif). Namun saya menyukai versi perbaikan karena ada pemangkasan pajak,” ujar Dreier, seorang Republikan.

Marcy Kaptur, Demokrat dari Ohio, mengatakan dia memutuskan untuk menolak. ”Saya tidak akan menyetujui paket rancangan karena itu adalah obat yang salah,” katanya. Menurut Kaptur, masalah itu seharusnya diselesaikan sendiri oleh korporasi, bukan melalui intervensi dari pemerintah.

Perubahan

Paket penyelamatan sektor finansial yang diserahkan kembali kepada DPR itu dibumbui dengan beberapa perbaikan. Di antaranya adalah kenaikan sementara plafon dana yang mendapat jaminan dari Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC)—lembaga penjamin simpanan—dari maksimal tabungan sebesar 100.000 dollar AS menjadi maksimal 250.000 dollar AS.

FDIC tidak akan membebani bank-bank anggotanya kenaikan biaya untuk kenaikan plafon simpanan tersebut. Paket penyelamatan itu juga menyatakan memperbolehkan FDIC meminjam dana dari Departemen Keuangan untuk menutupi kerugian yang mungkin terjadi akibat peningkatan plafon penjaminan.

Rancangan itu juga menambahkan tiga elemen kunci yang dirancang untuk menarik hati kubu Republik. Paket itu akan mem- perluas penundaan pajak untuk energi terbarukan, baik untuk sektor individu maupun bisnis, termasuk pengurangan pajak untuk pembelian panel surya.

Ada pula perpanjangan beberapa jenis penundaan pajak, di antaranya kredit riset dan pengembangan untuk bisnis dan kredit yang memungkinkan individu mengurangi pajak penjualan.

Ada juga perpanjangan penghapusan pajak alternatif maksimum (AMT) selama satu tahun ke depan. Ini berarti, jutaan orang AS tidak perlu membayar pajak yang mereka sebut pajak pendapatan orang kaya. Perdebatan mengenai perpanjangan penghapusan pajak AMT merupakan ritual politik tahunan. Ada yang berpendapat pajak itu harus dibayar, sedangkan kubu lain berpendapat pajak itu tidak perlu dibayar.

Rancangan versi Senat juga akan membentuk dua badan pengawas pelaksana talangan itu. Salah satunya adalah Dewan Stabilitas Finansial. Di dalamnya beranggotakan Gubernur Bank Sentral, Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Direktur Keuangan Perumahan Federal, Sekretaris Pembangunan Daerah, dan Menteri Keuangan. Komite itu wajib melapor kepada panel pengawas yang beranggotakan lima anggota Senat dan DPR. (Reuters/AP/AFP/CNBC/joe)

Tidak ada komentar: