Minggu, 12 Oktober 2008

Krisis Keuangan Global


Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh
Penulis : Jajang Sumantri

MI/M IRFAN

JAKARTA--MI: Meski meghadapi gejolak turbulensi ekonomi, ekonom Faisal Basri, tetap optimistis perekonomian Indonesia pada2009 bisa tetap tumbuh. Menurut Faisal, dunia usaha di Indonesia tidak akan banyak terpengaruh karena link industri domestik dengan Amerika relatif kecil. Namun, jika kondisi ini berkepanjangan, sektor riil juga akan merasakannya.

Faisal memandang resesi ekonomi global masih jauh. Kini uang masih mencari tempat-tempat baru untuk dijadikan investasi. Pemerintah harus melihat secara komprehensif. Kalau fondasinya kuat, kita tidak akan menghadapi masalah serius. Fondasi yang saya maksud adalah sektor riil industri dan pertanian," papar Faisal, saat Diskusi Damopak Krisi AS terhadap sektor KUKM di Kementerian Negara KUKM, Jumat (10/10) lalu.

Produk domestik bruto (GDP) misalnya, menurut Faisal pada 2009 akan berada di kisaran 6%, naik 0,1% dari 2008. Demikian halnya dengan inflasi, ia berani menetapkan angka 8,5%, jauh menurun dari angka yang ia proyeksikan pada 2008 yaitu 11,4%. Sementara nilai suku bunga rata-rata Bank Indonesia ia tetapkan pada angka 9%, naik o,3% dari 8,7 di 2008. Demikian halnya dengan nilai tukar rupiah yang akan berada di kisaran Rp9.250, lebih rtendah Rp50 dari yang ia proyeksikan untuk 2008, Rp9.300. Sementara angka pengangguran akan berada di kisaran9,9%, turun 0,1% dari prediksi 10% di 2008.

Dia menyarankan pemerintah untuk membantu sektor yang imbas turbulensinya rendah, yaitu industri dan pertanian. Namun, pemerintah pusat juga diingatkan untuk tidak boros dalam menggunakan keuangan negara.

"Pengeluaran diefektifkan dengan cara lebih berhemat lagi. Dorong pemda supaya memaksimalkan belanja modal untuk membangun daerah. Otonomi daerah semestinya membuat pemanfaatan anggaran pemerintah daerah makin besar," pungkas Faisal. (JJ/OL-03)

Tidak ada komentar: