Kamis, 09 Oktober 2008

Tekan Suku Bunga, Dollar AS Melemah


Tekan Suku Bunga, Dollar AS Melemah
Kamis, 9 Oktober 2008 | 02:20 WIB

Frankfurt, Rabu - Nilai dollar AS sedikit melemah di sejumlah pasar valuta dunia, Rabu (8/10), menyusul langkah Bank Sentral Eropa dan Bank of England berkoordinasi menekan tingkat bunga bank mereka. Namun, nilai dollar AS masih relatif kuat terhadap mata uang utama lainnya dibandingkan dengan posisi sebelum krisis keuangan.

Euro, yang merupakan mata uang bersama 15 negara Uni Eropa, menguat terhadap dollar AS dari 1,355 dollar AS per euro menjadi 1,3691 dollar AS per euro. Sebelumnya, di pasar valuta New York, euro diperdagangkan pada 1,3645 dollar AS per euro.

Adapun poundsterling Inggris dibeli pada 1,753 dollar AS per pound, menguat terhadap dollar AS dari 1,7465 dollar AS per pound. Sebelumnya, pound di New York masih pada posisi 1,7510 dollar AS.

Menguatnya euro dan pound (atau melemahnya nilai dollar AS) ini seiring dengan pengumuman pemotongan suku bunga secara terkoordinasi yang dilakukan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (Bank Sentral Inggris).

Langkah ini diikuti sejumlah bank sentral di seluruh dunia, seperti Swiss National Bank, Bank of Canada, dan Federal Reserve (Bank Sentral AS). Bank Sentral China dilaporkan melakukan langkah serupa.

ECB mengurangi tingkat suku bunga utama dengan setengah basis poin menjadi 3,72 persen. di London, Bank of England menurunkan suku bunga dari 5 persen menjadi 4,5 persen.

”Pada saat kondisi krisis keuangan ini, bank sentral melakukan konsultasi erat yang terus- menerus, melakukan kerja sama aksi bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti menyediakan likuiditas guna mengurangi kesulitan di pasar uang,” ujar ECB dalam pernyataannya.

”Tekanan inflasioner mulai melunak di sejumlah negara, sebagian tergambar dari penurunan harga energi dan harga komoditas,” lanjut ECB, menyebutkan mengapa langkah penurunan tingkat bunga ini tidak akan mendorong inflasi.

Analis Nordea di Stockholm, Swedia, Annika Winsth, mengatakan keputusan menurunkan bunga ini ”tepat dan pas”. ”Ini sebuah sinyal penting kepada pasar bahwa bank-bank sentral siap untuk bekerja sama melakukan sesuatu yang bisa meredam situasi,” ujarnya.

Harga emas meningkat di London seiring dengan melemahnya dollar AS. Emas diperdagangkan pada 913 dollar AS per troy ons (31,103 gram), naik dari 876,75 dollar AS per troy ons. Emas naik karena menjadi pilihan investasi saat dollar AS melemah.(Reuters/AFP/ppg)

Tidak ada komentar: