Selasa, 14 Oktober 2008

Saham Dunia Membaik


Kinerja Saham Terburuk dalam 21 Tahun

Getty Images/Spencer Platt / Kompas Images
Clark Clark, warga AS, Senin (13/10) di New York, melakukan aksi satire. Dia berpura-pura menjadi pengemis di depan bursa saham New York. Tindakannya menyindir korporasi AS yang dililit kebangkrutan dan akhirnya ditolong dengan dana penyelamatan dari pemerintah.
Selasa, 14 Oktober 2008 | 03:00 WIB

New York, Senin - Harga saham di Wall Street, New York, AS, Senin (13/10), naik lebih dari 4 persen, mengikuti membaiknya harga saham yang terjadi di seluruh dunia. Serangkaian langkah yang diambil sejumlah pemerintahan dunia meredam gejolak krisis keuangan menjadi pendorong utama pemulihan ini.

Indeks saham Dow Jones Industrial Average naik 383,19 poin atau 4,53 persen menjadi 8.834,38 pada awal perdagangan. Indeks Nasdaq naik 80,44 poin (4,88 persen) menjadi 1,729,95 dan Standard & Poor’s naik 34,70 poin (3,86 persen) menjadi 933,92.

Perbaikan di Wall Street ini mengikuti situasi positif di bursa saham Asia, Pasifik, dan Eropa. Harga saham di Frankfurt, Jerman, mencatat perbaikan hingga 6 persen, sementara harga saham di Hongkong naik 10 persen.

Kebijakan sejumlah pemerintahan, mulai dari Australia, Selandia Baru, Dubai, Jepang, hingga 15 negara kelompok Euro di Eropa, yang menjamin dana di perbankan serta menyuntik dana segar ratusan miliar dollar AS ke sistem perbankan sebagai pendorong utama perbaikan saham.

Pada perdagangan tengah hari, harga saham Frankfurt naik 6,15 persen. Di Paris, indeks saham naik 6,36 persen, London membaik 4,84 persen, Madrid naik 6,85 persen, dan Zurich naik 7,63 persen. Bursa saham di Reykjavik, Eslandia, masih tetap ditutup sejak hari Kamis sampai Selasa ini.

Perkembangan saham di Eropa mengikuti perbaikan harga saham di Asia dan Pasifik. Harga saham di Hongkong naik 10,2 persen. Bursa saham Tokyo libur berkenaan hari libur. Harga saham di Tokyo merosot 24 persen sepanjang pekan lalu, tetapi diyakini akan pulih begitu pasar kembali bertransaksi.

Saham di bursa saham Sydney, Australia, ditutup naik 5,6 persen, pemulihan cukup besar setelah jatuh 8,3 persen pada hari Jumat. Bursa di Pasifik membaik begitu Australia dan Selandia Baru menegaskan akan menjamin semua simpanan bank. Sebuah langkah pemulihan kepercayaan pasar.

Kinerja saham terburuk

Harga saham pekan lalu berguguran menyusul krisis keuangan yang melanda sejumlah lembaga keuangan besar di AS dan Eropa. Jepang, yang tadinya imun dari krisis, akhirnya mengalami korban dengan ambruknya perusahaan asuransi Yamato Life. Harga saham di berbagai bursa dunia pekan lalu mencatat yang terburuk dalam 21 tahun ini.

”Pertama kali perbaikan signifikan di pasar untuk saat ini,” ujar Joshua Raymond, strategis pasar pada City Index, di London, Inggris. Sebelumnya, selama lebih dari dua pekan ini, harga saham terus berguguran karena aksi ramai-ramai menjual saham untuk memperoleh likuiditas yang sulit dipenuhi dari sistem perbankan.

”Kini semuanya sedang bergerak ke arah yang tepat, apakah itu pasar kredit dan pasar saham,” ujar Patrick O’Hare, analis dari Briefing.com. Menurut dia, para pemimpin dunia kini mengirim pesan kuat bahwa mereka ingin mengatasi krisis dunia dengan langkah-langkah ekstrem.

Saham di Sao Paulo, bursa saham di Amerika Latin, juga mencatat kenaikan 8,75 persen menjadi 38.725 poin. Pemulihan setelah pekan lalu harga saham di sini anjlok 20 persen, gambaran investor yang panik di Brasil, yang diyakini akan menjadi salah negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik.

Harga saham di bursa Riyadh, Arab Saudi, bursa terbesar di negara-negara Arab, juga naik 9,5 persen. Sebelumnya, harga saham di Riyadh amblas mencapai titik terendah dalam empat tahun ini.

Pemulihan bursa saham membuat nilai dollar AS juga merosot terhadap mata uang kuat lainnya. Adapun harga emas kemarin jatuh. Logam mulia seperti emas selama ini menjadi pilihan bagi investor pada saat situasi ekonomi dunia merosot.

Nilai dollar AS kemarin diperdagangkan pada 1,3543 per euro, melemah dari 1,3308 per euro pada penutupan perdagangan valuta hari Jumat di New York. Dollar AS terhadap yen juga diperdagangkan pada 100,95 yen per dollar AS, melemah dari 100,15 yen per dollar AS.

Sementara itu, harga emas di London diperdagangkan pada 831,50 dollar AS per troy ons (setara dengan 31,103 gram). Harga emas tersebut turun dari 900,50 dollar AS per troy ons. Pekan lalu harga emas sempat mencapai 1.000 dollar AS per troy ons. (AFP/Reuters/AP/ppg)


Tidak ada komentar: